Fakultas Ilmu
Budaya (FIB) Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya menggelar perayaan
Dies Natalis ke-39 dengan penuh semarak pada Sabtu, 14 Juni 2025. Bertempat di
Lapangan Timur Untag Surabaya, acara ini mengusung tema ‘Hidup Dalam Kata:
Mencari Makna di Balik Sebuah Cerita’, sebagai wujud refleksi peran mahasiswa
sastra dalam memahami dan memaknai dunia melalui kata dan cerita.
Acara Dies
Natalis ini diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FIB dengan
menghadirkan beberapa tenant UMKM, penampilan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)
Tari dan UKM Teater, serta berbagai fun games yang menyemarakkan suasana.
Selain
pertunjukan dan bazar, berbagai lomba turut mewarnai rangkaian Dies Natalis
ke-39 ini. Lomba akademik seperti Cerdas Cermat, Scrabble, Benron Taikai
(pidato bahasa Jepang), Tebak Kanji, Debate Competition, hingga lomba Menulis
Cerpen, digelar secara intensif di Laboratorium Bahasa, Gedung FIB Untag
Surabaya.
Ketua pelaksana
– Bunga Kalyana, Dies Natalis, dalam sambutannya, menjelaskan bahwa tema tahun
ini diangkat dari keseharian mahasiswa sastra. “Sebagai mahasiswa sastra, kita
terbiasa menganalisis karya sastra untuk menemukan makna yang tersembunyi. Tema
ini adalah cerminan dari proses tersebut. Harapannya, acara ini bisa menjadi
ajang untuk mempererat solidaritas dan kebersamaan antar mahasiswa FIB,” ujar
mahasiswa semester empat ini.
Dekan FIB –
Mateus Rudi Supsiadji, S.S., M.Pd., hadir secara langsung sekaligus membuka
acara secara simbolik pemotongan pita dan menyampaikan rasa bangganya atas
penyelenggaraan acara yang kental dengan nuansa budaya. “Saya senang melihat
mahasiswa dan panitia mengenakan pakaian daerah, ini mencerminkan nilai-nilai
kepribadian bangsa kita. Meskipun kita memiliki Program Studi Sastra Inggris
dan Sastra Jepang, mahasiswa FIB harus tetap memiliki dasar sastra yang kuat,
sekaligus mampu beradaptasi dengan tantangan zaman yang terus berubah,” ujarnya
saat memberi sambutan.
Dalam momentum
peringatan ini, Mateus Rudi juga turut mengisahkan perjalanan panjang
berdirinya fakultas. “FIB bermula dari Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing (STIBA)
yang berdiri pada tahun 1986. Seiring perkembangan, STIBA bergabung dengan
Fakultas Ekonomi dan menjadi bagian dari Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya,
dengan nama Fakultas Sastra. Kemudian, pada tahun 2019, nama tersebut berubah
menjadi Fakultas Ilmu Budaya sebagai bentuk penyesuaian terhadap perkembangan
zaman dan tantangan global,” jelasnya.
Dengan perayaan
Dies Natalis ke-39 ini, FIB Untag Surabaya menegaskan kembali komitmennya dalam
mencetak generasi yang tidak hanya unggul dalam ilmu bahasa dan sastra, tetapi
juga menjunjung tinggi nilai budaya, serta siap menghadapi perubahan dunia yang
semakin kompleks. (hn/rz)