Notice: Undefined index: act in /var/www/html/sastra/media.php on line 18
Fakultas Ilmu Budaya Untag Surabaya

Movie Screening Kolaborasi Untag Surabaya dengan IOM Surabaya, Indonesia Bukan Negara Tujuan Pengung

Kamis, 18 Januari 2024 - 21:06:06 WIB
Dibaca: 66 kali

Badan Kerjasama Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya berkolaborasi dengan International Organization of Migration (IOM) Surabaya untuk menyelenggarakan Movie Screening dan diskusi mengenai isu pengungsi. Acara ini diadakan dalam rangka memperingati Hari Migran Internasional dan sebagai penutup dari Kuliah Kerja Nyata (KKN) Untag Surabaya yang bekerja sama dengan IOM Surabaya. Acara tersebut berlangsung pada Kamis, 21 Desember 2023, di Auditorium Gedung R. Ing. Soekonjono lantai enam.

Sambutan dari perwakilan IOM Surabaya - Mia Rahmalia mengatakan niat bersama-sama mengulas dua film produksi IOM Surabaya dengan tujuan memahami realitas pengungsi di Indonesia. "Ada lima film yang diproduksi tahun ini, diambil dari kisah nyata pengungsi di Indonesia. Hari ini, teman-teman akan menyaksikan dua di antaranya. Jika beberapa minggu lalu kita mendengar banyak isu tentang pengungsi di Surabaya, kita akan berdiskusi bersama untuk lebih memahami kehidupan pengungsi, baik di Surabaya maupun di Indonesia," ucapnya.

Setelah pemutaran video, acara dilanjutkan dengan sesi diskusi yang dimoderatori oleh dosen Ilmu Komunikasi - Amalia Nurul Muthmainnah, S. I.KOM., MA. Dalam sesi ini, Dekan Fakultas Hukum - Prof. Dr. Slamet Suhartono, S.H., M.H., CMC, hadir bersama perwakilan IOM, yaitu Rahman Fernando dan Mia Rahmalia.

Dalam sesi diskusi, mahasiswa Sastra Inggris - Gayatri Yuridani mengajukan pertanyaan mengenai alasan Indonesia tidak menjadi negara ketiga atau negara tujuan bagi pengungsi, melainkan hanya sebagai negara transit. Rahman Fernando, selaku Program Assistant, menjelaskan bahwa Indonesia mungkin akan mengalami konflik jika menjadi negara ketiga. "Indonesia masih memiliki banyak masalah sosial dan warganya masih memerlukan bantuan lebih. Jika APBN dialokasikan untuk pengungsi, bisa menimbulkan konflik yang tidak diinginkan. Ini lebih pada pencegahan, agar tidak terjadi konflik dan juga untuk memastikan alokasi anggaran yang lebih tepat untuk warga Negara Indonesia," ungkapnya.

Ketua Pelaksana, Amalia Nurul Muthmainnah, S. I. KOM., MA, menyampaikan harapannya agar peserta mendapatkan informasi baru mengenai pengungsi di Indonesia. "Saya berharap, dengan kehadiran peserta di acara ini, mereka tidak hanya mendapatkan pemahaman sebatas isu pengungsi yang sedang viral di media sosial, melainkan juga memperoleh pengetahuan baru, baik dari perspektif hukum maupun mengenai peran IOM itu sendiri," ujarnya. (wf/rz)