Prodi Sastra Jepang Kembangkan Kawasan Wisata Desa Claket Melalui Papan Informasi
Jumat, 02 Desember 2022 - 10:58:39 WIBDibaca: 321 kali
Pengembangan Desa Wisata Claket, Pacet, Kabupaten Mojokerto merupakan kegiatan utama dalam Program Matching Fund oleh Prodi Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya. Sabtu (24/9/22) Prodi Sastra Jepang FIB Untag Surabaya mendampingi warga membuat papan informasi di lokasi wisata Desa Claket dengan menggunakan tiga bahasa yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Bahasa Jepang. Adapun warga desa yang ikut terdiri dari perwakilan aparatur desa, karang taruna, Pokdarwis, dan ibu-ibu PKK. Kegiatan ini dilaksanakan 2 tahap, tahap pertama pada tanggal 24 – 25 September 2022 dan tahap kedua pada tanggal 1 – 2 Oktober 2022.
Dosen dan mahasiswa Sastra Jepang FIB Untag Surabaya mendampingi warga dalam mengalihbahasakan informasi ke dalam Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Bahasa Jepang. Ketua Hibah Matching Fund Prodi Sastra Jepang sekaligus Ketua Prodi Sastra Jepang – Endang Poerbowati, S.S., M.Pd. menjelaskan, “dalam mengalihbahasakan informasi destinasi wisata perlu menggali aspek kesejarahan supaya pengunjung memperoleh kemudahan informasi terkait objek tersebut, hal ini juga didukung oleh para mahasiswa yang bertugas mengalihbahasakan papan informasi destinasi wisata”. Mahasiswa Prodi Sastra Jepang yang mengikuti kegiatan ini – Tegar berpendapat, “pengunjung perlu diedukasi mengenai pengetahuan objek wisata”. Papan Informasi memiliki fungsi penting sebagai media informasi agar para pengunjung suatu objek wisata tidak kebingungan dalam mencari jalan untuk menuju destinasi yang diinginkan. Selain itu papan informasi destinasi wisata juga mengandung unsur sejarah yang berisi tentang pengetahuan asal usul objek wisata tersebut.
Ada beberapa titik yang direncanakan untuk dipasang papan informasi destinasi di lokasi wisata Desa Claket, Pacet, Kab. Mojokerto, antara lain Air Terjun Surodadu, Pendakian Putuk Kentongan, Homestay dan beberapa Punden. Menurut salah satu sesepuh Desa Claket - Sapawi, “pada tahun 70-an Air Terjun Surodadu belum mempunyai nama, tetapi ada seorang warga yang selalu merawat air terjun tersebut sehingga dinamakan dengan nama orang tersebut, yaitu Surodadu”. Sebenarnya di Desa Claket tidak hanya air terjun saja yang mendapat perhatian untuk diberi papan informasi namun juga ada objek pendakian. Menurut penggiat pendakian - Agung, “adanya papan informasi mempermudah pengunjung mengakses menuju perkemahan gunung Welirang serta memperoleh pengetahuan atas objek tersebut”.
Papan informasi destinasi wisata disertai sejarah yang dibuat dalam 3 bahasa mempunyai peran penting dalam memberikan informasi dan pengetahuan kepada pengunjung baik lokal maupun mancanegara. Kedepannya pelatihan terkait merancang sekaligus mengalihbahasakan papan informasi destinasi wisata perlu dilanjutkan oleh aparatur dan karang taruna Desa Claket.