Notice: Undefined index: act in /var/www/html/sastra/media.php on line 18
Fakultas Ilmu Budaya Untag Surabaya

LPPM UNTAG SURABAYA DAMPINGI DOSEN UNTUK MENINGKATKAN CAPAIAN MATCHING FUND

Kamis, 31 Maret 2022 - 23:33:41 WIB
Dibaca: 184 kali

Capaian peringkat 33 terbaik nasional untuk kinerja pengabdian masyarakat menjadikan Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya terus menggencarkan implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi pada dosen. Upaya ini didukung dengan pendampingan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Untag Surabaya melalui ‘Klinik Penyusunan Proposal Matching Fund 2022’ pada para dosen pengusul proposal. Kegiatan pada Sabtu, (19/3) ini digelar secara luring terbatas di Ruang Ing. Sukonjono Gedung Graha Wiyata lt.1 Untag Surabaya.

Wakil Rektor 1 Untag Surabaya - Harjo Seputro, ST., MT. mengapresiasi pendampingan yang dilakukan. “Kompetisi semakin meningkat, maka pendampingan proposal harus ditingkatkan. Apalagi Matching Fund ini untuk mencapai salah satu target Indikator Kinerja Utama (IKU). Tahun sebelumnya LPPM berhasil meloloskan dua proposal (Matching Fund),” katanya. Harjo menyatakan bahwa melalui Matching Fund, Untag Surabaya dapat memperluas manfaat kepada masyarakat. “Kita bisa mengintegrasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi sehingga bisa meningkatkan manfaat bagi masyarakat, sehingga komitmen universitas adalah setiap program studi harus mengajukan proposal dan mendapat subsidi,” ujarnya.

Hal senada disampaikan oleh Ketua LPPM Untag Surabaya - Aris Heri Andriawan, ST. MT. dengan pendampingan klinik ini maka setiap proposal bisa berkonsultasi dengan narasumber, sehingga masih ada waktu untuk perubahan penambahan demi kesempurnaan proposal sesuai panduan untuk diunggah pada 25 Maret mendatang. Aris juga mengajak seluruh tim dosen pengusul untuk bergotong royong dalam menyusun proposal agar bisa lolos pendanaan. “Setiap program studi dan pusat studi diwajibkan mengumpulkan minimal satu proposal. Semoga ada peningkatan proposal yang diterima maupun nominal pendanaan,” paparnya.

Reviewer Nasional Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat - Dr. Suminah, M.Si. yang hadir sebagai narasumber menyebutkan bahwa substansi proposal Matching Fund harus berupaya mengatasi masalah nasional. “Kita harus pandai mengemas proposal kita dan harus berkaitan dengan salah satu masalah nasional yang ada karena inti dari Matching Fund adalah memperluas manfaat perguruan tinggi untuk masyarakat,” tutur Dosen Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta ini.

Suminah menegaskan pelaksanaan Matching Fund tidak boleh terlepas dari capaian IKU. “Sekarang ada kebijakan MBKM, sehingga Matching Fund ini erat kaitannya dengan delapan IKU yang ditargetkan Kemendikbudristek RI, sehingga diperlukan kolaborasi dengan banyak pihak dan tidak bisa bekerja sendiri,” terangnya. Suminah memaparkan bahwa pelaksanaan Matching Fund harus melibatkan banyak pihak. “Dalam menjalankan program Matching Fund, perguruan tinggi harus ada link and match dan melibatkan DU/DI (dunia usaha dan dunia industri), pemerintah daerah dan masyarakat,” sebutnya.

Selain itu, Suminah juga menyampaikan bahwa dosen pengusul Matching Fund juga perlu melibatkan para mahasiswa. “Tujuannya adalah agar mahasiswa bisa memperoleh pengalaman di luar kampus. Semakin banyak mahasiswa terlibat di luar kampus maka semakin bagus agar banyak belajar di luar kampus,” ungkapnya. Menurut Suminah, kolaborasi dengan mahasiswa tentu akan berdampak baik bagi perguruan tinggi. “Kolaborasi dengan banyak pihak termasuk mahasiswa, tentu akan memudahkan implementasi program. Dengan pengalaman luar kampus diharapkan mereka (mahasiswa) setelah akan bisa memperoleh pekerjaan yang layak dengan gaji di atas UMR. Artinya perguruan tinggi mencapai salah satu IKU,” tutupnya. (um/rz)

 

Sumber: https://www.untag-sby.ac.id/web/beritadetail/lppm-untag-surabaya-dampingi-dosen-untuk-meningkatkan-capaian-matching-fund.html